Monday, October 21, 2019

Ada-ada Saja! Siswa India Pakai Kardus di Kepala Supaya Tidak Menyontek


NewsQQ - Sebuah sekolah di India meminta maaf kepada publik setelah sejumlah foto yang beredar menunjukkan para siswa memakai kardus di kepala untuk mencegah mereka menyontek saat ujian. Metode yang dipakai oleh sebuah sekolah di Karnataka itu memicu kecaman publik.

Seperti dilansir CNN, Senin (21/10/2019), sekolah bernama Bhagat Pre-University College di Haveri, Karnataka, India diketahui menguji coba metode baru yang tidak biasa itu pada Rabu (16/10) pekan lalu. Hal ini diakui oleh kepala pengelola sekolah tersebut, MB Sateesh, dalam pernyataannya.
dewa poker online situs judi online | domino online | judi online terpercaya | poker terpercaya | domino qiu qiu | judi poker |

Salah satu staf sekolah mengambil foto para siswa yang duduk di deretan depan, yang semuanya memakai kardus di kepala mereka. Bagian depan kardus itu dilubangi agar para siswa bisa melihat meja dan soal ujian dengan jelas, namun tidak bisa melihat sekeliling mereka.

Penggunaan kardus itu dimaksudkan untuk membatasi sudut pandang para siswa, yang disebut-sebut mirip dengan kaca mata kuda saat balapan.

Laporan CNN-News18 menyebut foto-foto tersebut diposting via Facebook oleh seorang staf sekolah dan akhirnya viral. Tak lama setelah itu, pihak sekolah mendapat kritikan luas via media sosial. Bahkan sejumlah pejabat pemerintahan India ikut berkomentar. Menteri Pendidikan wilayah Karnataka, S Suresh Kumar, menyebut aturan yang diberlakukan sekolah tersebut 'tidak bisa diterima'.

"Tidak ada seorang pun yang bisa memperlakukan orang lain, terlebih siswa, seperti binatang. Ini akan ditangani dengan tepat," tegasnya.

Dituturkan Sateesh bahwa pihak sekolah memberikan penjelasan tertulis untuk menjelaskan langkah tersebut dan untuk menyampaikan permohonan maaf.

Lebih lanjut, Sateesh menekankan bahwa langkah tersebut bersifat pilihan dan pihak sekolah telah memberitahu terlebih dulu para orangtua siswa. Hanya siswa yang mendapat izin dari orangtua dan wali yang ikut dalam uji coba itu. Dari 72 siswa yang ikut ujian pada saat itu, hanya 56 siswa yang ikut uji coba.

"Mereka mengatakan mereka merasa nyaman dengan uji coba itu. Pihak sekolah tidak memperlakukan siswa, itu bersifat pilihan dan beberapa bereksperimen, beberapa tidak," tegas Sateesh dalam pernyataannya.

Dituturkan Sateesh bahwa para siswa membawa kardus sendiri ke sekolah dan kebanyakan melepaskannya setelah 15-30 menit. Pihak sekolah meminta semua siswa untuk mencopot kardus itu setelah satu jam ujian berlangsung.

Diketahui bahwa pihak sekolah menghadapi masalah kecurangan dan aksi saling contek yang meluas sejak tahun lalu. Menurut News18, persoalan itu memicu langkah eksperimen anti-mencontek dengan menggunakan kardus. Dalam skandal kecurangan ujian tahun 2015 lalu, para orangtua dan keluarga siswa di Bihar nekat memanjang tembok bagian luar pada sekolah setempat demi menyerahkan lembar bocoran untuk anak-anak mereka.

No comments:

Post a Comment