Wednesday, February 19, 2020

Sudjiwo Tedjo Sindir Politisi Bermain HP saat Diskusi di ILC, Irma Suryani: Kayak Orang Paling Bener


NewsQQ -  Terdapat momen menarik perhatian publik saat diskusi di acara  Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/2/2020) malam.

Dalam diskusi yang mengangkat tema #ILCBPIP dengan membahas pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi, mengatakan 'Agama musuh besar Pancasila'.

Acara yang dipandu Karni Ilyas ini menghadirkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan.

Seperti Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, sejarawan, Anhar Gonggong, politisi Partai Nasdem, Irma Suryani hingga budayawan Sudjiwo Tedjo.

Momen menarik perhatian publik tersebut terjadi saat Sudjiwo Tedjo diberikan kesempatan oleh Karni Ilyas untuk menyempaikan pandangannya perihal topik ini.

Sudjiwo Tedjo mengawali pembicarannya seperti biasa di kesempatan-kesempatan saat ia diundang ILC lainnya dengan mengucapkan selamat malam kepada para hadirin.
hawaiqq | dewa poker | poker online | judi online | poker dewa | domino qiu qiu | poker terpercaya | poker online terpercaya | judi poker online

Setelahnya, budayawan kelahiran 31 Agustus 1962 mulai menanyakan masalah topik tersebut terletak dibagian apa.

"Apa salahnya menganggap agama musuh besar Pancasila? Nggak ada yang salah bagi saya," ujarnya seperti dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (18/2/2020).

Menurut Sudjiwo Tedjo dalam perjalan panjang keberadaan Pancasila, aspek agama yang ada telah melebur menjadi satu.


"Pancasila dalam perjalanan termasuk dalam Piagam Jakarta. Agama sudah sejiwa menyatu dalam Pancasila."

"Puncak-puncaknya ada di sosial kultural, bukan di peribadatannya," katanya.

Kemudian dirinya melemparkan pertanyaan kepada hadirin.

"Kalau sudah satu, Pancasila di dalam sosial kultural jadi satu sama agama, dan sebaliknya. Siapa musuh terbesarnya?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Ia menegaskan, jika kondisi telah seperti ini, maka musuh terbesarnya adalah Pancasila itu sendiri.

"Pertanyaan saya, Karni Ilyas musuhnya ya Karni Ilyas sendiri, musuh Jokowi ya Jokowi sendiri, Sudjiwo Tedjo musuhnya? Ya Sudjiwo Tedjo"

"Apa salahnya pernyataan itu, agama sudah nyatu dengan Pancasila, problemnya di mana?" beber Sudjiwo Tedjo.

Ketika menyampaikan hal ini, Sudjiwo Tedjo teringat perkataan Nabi Muhammad SAW yang menegaskan jika musuh terbesar seseorang adalah nafsunya sendiri.

"Perang besar adalah memerangi diri sendiri," tegasnya.

Sudjiwo Tedjo melanjutkan, meskipun dirinya setuju dengan pernyataan Kepala BPIP, namun ia tidak sedang membela siapa-siapa, termasuk kubu Jokowi.

Mulai sesi ini, momen menarik perhatian publik dimulai.

Saat ingin melanjutkan penjelasannya, Sudjiwo Tedjo melihat Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani sedang memainkan ponselnya.
poker uang asli | dewa poker asia | poker online games | situs poker | judi domino | judi domino online | qiu qiu online | daftar poker | situs judi online terpercaya

Hal ini membuat Sudjiwo Tedjo memperingatkan Irma.

"Bu Irma, saya lagi bicara. Saya tidak buka HP ketika Anda tadi bicara. Saya akan berhenti ngomong sebelum semua berhenti (bermanin HP). Oke?," kata Sudjiwo Tedjo disambut tepuk tangan dari hadirin.


Sudjiwo Tedjo mengaku ketika dirinya mendapat undangan menghadiri acara yang telah terjadwal, ia tidak pernah membuka ponselnya.

"Karena saya sudah bisa, ngasih tahu temen-temen saya, eh jangan HP-an dulu nanti ada acara."

"Kalau ada pertemuan di jalan dan dadakan, saya masih buka HP, karena masih banyak yang ngantung Pak Karni," bebernya.

Sudjiwo Tedjo menjelaskan, memperhatikan lawan bicara adalah bentuk pengamalan Pancasila di kehidupan sehari-hari.

"Inilah Pancasila, ini Pancasila nyata, orang ngomong dengerin", ujar Sudjiwo Tedjo di sambut tepuk tangan lagi.

Setelah memperingatkan Irma, Sudjiwo Tedjo pun meminta maaf dan memberikan penjelasan bahwasanya apa yang ia lakukan bentuk kasih sayangnya.

Mendengar perkataan Sudjiwo Tedjo, Ira pun membalasnya.

"Pak Sudjiwo Tedjo kayak orang paling bener gitu loh," ujar Irma sambil tertawa.

Kemudian Sudjiwo Tedjo memberikan menanggapinya.

"Orang yang paling bener? Iya terserah, tapi kalau saya orang bener, ketika Mbak Irma ngomong, saya tidak akan perhatikan, karena saya sudah merasa yang paling bener. Tapi ini saya catat semua" ujarnya.

Melihat dan mendengar pembicaraan Sudjiwo Tedjo dan Iram, Karni Ilyas meminta dikusinya untuk dilanjutkan ke pembahasan.

"Ya udah terus," kata Ilyas.

Kemudian Sudjiwo Tedjo meneruskan pembicarannya hingga sesinya berakhir.

No comments:

Post a Comment