Monday, February 10, 2020

Kericuhan Warnai Arena Kongres PAN di Kendari, Peserta Gebrak Kaca Hingga Terlibat Saling Dorong


NewsQQ KENDARI - Kericuhan mewarnai Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Kericuhan terjadi jelang pembukaan Kongres PAN.

Puluhan orang menggebrak-gebrak kaca hotel, serta berteriak agar pendaftaran peserta kongres ditutup.

Sekira pukul 12.40 WITA, massa terlihat ricuh.

Mereka berbondong-bondong mendesak Panitia Kongres PAN untuk segera menutup pendaftaran bagi peserta kongres.

"Tutup segera pendaftarannya. Kami minta segera ditutup. Kita minta kongres dihentikan," kata sejumlah orang di lantai dua Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Keadaan semakin memanas dan sempat terjadi aksi saling dorong.

"Kita boikot kongres kalau tidak dihentikan," sambung massa.

Massa menggebrak kaca, seraya berteriak.
uang online | judi online | dewa poker online situs judi online | domino online | judi online terpercaya | poker terpercaya | domino qiu qiu | judi poker |

Kemudian turun menemui pihak panitia kongres.

Tak lama kemudian, mereka diarahkan ke luar hotel oleh pihak keamanan.

Diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun terdapat dua pendaftaran di arena kongres.

Pendaftaran sebagai peserta yang ditutup pada pukul 12.00 WITA.

Salah satu syarat untuk mendaftar sebagai peserta kongres adalah mendaftarkan diri langsung atau tidak boleh dititipkan.


Ini ditengarai yang membuat ricuh, karena menurut massa yang protes, ada beberapa pihak yang memberikan kartu, meski orang tersebut belum hadir.

Kemudian, pendaftaran sebagai Calon Ketua Umum PAN ditutup pada pukul 17.00 WITA.

Hingga Senin sekira pukul 15.00 WITA, baru tiga nama Calon Ketua Umum yang mendaftar, yakni Mulfachri Harahap, Dradjad Wibowo, dan Asman Abnur.

Teriakan boikot Kongres

Peserta yang diduga pendukung kubu Mulfachri meminta agar Kongres diboikot dan menutup pendaftaran dari Kongres ke V PAN.

Keributan terjadi sekira pukul 14.30 WITA.

Peserta kongres saling adu tinggi suara antara satu dengan lainnya.

"Kita boikot kongres kalau tidak hentikan pendaftaran," teriak seorang peserta kongres PAN yang diduga berasal dari kubu Mulfachri.

"Mulfachri, menang, menang, menang," teriaknya.

Kericuhan pun tak bisa dihindarkan, menurut pantauan dan informasi yang diterima lima laptop panitia dibawa akibat kericuhan tersebut.

Panitia pun menjadi korban pemukulan dari kericuhan tersebut.

Ibarat Smack Down

Menyikapi hal tersebut, Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tidak menampik ada kericuhan yang sempat terjadi di arena Kongres V PAN.

Tapi, ucap Zulhas, ia meyakini usai Kongres pendukung akan bersatu lagi.

Zulkifli Hasan pun mengingat perkataan tokoh senior PAN Amien Rais.
judi domino | judi domino online | qiu qiu online | daftar poker | situs judi online terpercaya | judi poker online terpercaya | domino qiu qiu online

Bahwa Kongres PAN seperti Smack Down, acara gulat, saling banting di arena, namun akan bersatu atau berdamai usai pertandingan.

"Tapi PAN selesai Kongres bersatu lagi. Istilah Pak Amien seperti Smack Down, sesudah selesai PAN rukun dan bersatu kembali," katanya.


Sementara itu, Politikus PAN, Pangeran Khairul Saleh di lokasi Kongres PAN mengatakan penting Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam untuk turun langsung mengamankan gelaran kongres yang digelar di Kendari.

"Saya meminta Pak Kapolda untuk turun langsung, memberikan komando kepada jajarannya untuk mengamankan gelaran Kongres PAN di Kendari," ujar Pangeran di lokasi acara, Senin (10/2/2020).

Pangeran berharap, kehadiran Merdisyam bisa mencegah adanya benturan dalam pelaksanaan Kongres PAN.

"Jika misalnya terjadi gesekan, supaya aparat bisa bersikap profesional dan tegas, supaya situasi tidak semakin meruncing," kata Pangeran.

Pangeran mengatakan gelaran Kongres PAN berjalan lancar dan kondusif.

Dengan begitu, sebut dia, akan lahir pemimpin PAN yang sah.

"Saya berharap bahwa pelaksanaan kongres ini bisa berlangsung aman, tertib dan kondusif," tuturnya.

No comments:

Post a Comment