Sunday, February 2, 2020

Kehidupan Sebenarnya Pemimpin King of The King Dony Pedro Terungkap


NewsQQ - Kehidupan sebenarnya Dony Pedro, pemimpin Indonesia Mercusuar Dunia atau King of The King akhirnya terungkap.

Dony Pedro menjadi sosok 'penguasa kerajaan' baru setelah hebohnya Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat.

Pemimpin King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun.

Bahkan, Dony Pedro berjanji akan membagikan uang tunai Rp 3 miliar per kepala untuk seluruh rakyat Indonesia.

Janji manis Dony Pedro ini berhasil menggaet beberapa anggota baru yang diantaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk.

Menurutu laporan wartawan SURYA.co.id, setidaknya sudah ada 40 orang anggota King of The King asal Kabupaten Nganjuk telah memiliki rekening dari kantor pusat IMB di Kota Bandung Jawa Barat.

Di balik kabar heboh yang katanya akan bagi-bagi uang, kehidupan sebenarnya Dony Pedro terungkap.

Hal ini berdasarkan keterangan Sekdis Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Inci Dermaga, dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Pemimpin King of The King Tinggal di Cicadas Kota Bandung, Rumahnya Masih Ngontrak'.

Inci mengatakan, hasil penyelidikan Dony Pedro, pemimpin King of the King tinggal di Cicadas mengontrak rumah bersama istrinya Rusmini.

"Keterangan para tetangga, Dony Pedro selalu berpindah-pindah kontrakan tapi masih sekitar Cicadas," ujar inci, Sabtu (1/2/2020).

Dony Pedro adalah seorang pensiunan pegawai dan setelah pensiun jadi orang pintar semacam dukun.

Inci mengatakan hasil penyelidikan dilaporkan ke Polri dan TNI yang berhak menanganinya.

Menurut pengakuan orang terdekat dari King of The King, Juanda mengklaim Dony Pedro merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).
situs poker | judi domino | judi domino online | qiu qiu online | daftar poker | situs judi online terpercaya | judi poker online terpercaya | domino qiu qiu online | uang online | judi online

Juanda juga mengklaim, King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi dunia.

Pertama adalah UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 Triliun di bank tersebut.

Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.

Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.

Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

Dia juga menyebut-nyebut Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno kata Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.

"Rp 60.000 triliun akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.

Pasutri di Nganjuk Kukuh Tunggu Rp 3 M dari King of The King


Video pemasangan banner sosialisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Pasar burung Warujayeng viral di media sosial.

Hal ini menandakan keberadaan anggota kerajaan baru King of The King ada di Kabupaten Nganjuk.

Setidaknya sudah ada 40 orang anggota IMB asal Kabupaten Nganjuk resmi telah memiliki rekening dari kantor pusat IMB di Kota Bandung Jawa Barat.

Salah satu anggota IMD di Nganjuk, Dwi Susanti mengaku, enam rekening bank terdiri dari dua rekening pribadi dan empat rekening gabungan anggota IMD tersebut.

Di mana untuk rekening pribadi pembukaannya dilakukan secara pribadi dengan mengirim KTP dan KK sendiri, dan untuk rekening anggota gabungan diatasnamakan satu nama dari anggota yang dipercaya.

Di mana untuk pembukaan satu nomor rekening di kantor pusat IMD dikenakan biaya Rp 1,5 juta.

"Nantinya pada saat pembukaan aset IMD tanggal 30 Maret 2020 maka biaya Rp 1,5 juta dijanjikan diganti dengan uang senilai Rp 3 miliar per satu rekening," kata Dwi Susanti, Kamis (30/1/2020).

Dijelaskan Dwi Susanti, dirinya bersama teman-temanya tertarik menjadi anggota IMD dikarenakan sejumlah janji yang positif bagi rakyat dan negara Indonesia dari Mr Dony Pedro yang juga King of the King dari Kerajaan Baru sebagai pemilik aset IMD di bank Swiss.

Mulai dari menyejahterakan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, membayar utang negara,  membelikan peralatan perang untuk negara Indonesia, dan sebagainya.
hawaiqq | dewa poker | poker online | judi online | poker dewa | domino qiu qiu | poker terpercaya | poker online terpercaya | judi poker online

"Melihat itu akhirnya kami menjadi anggota IMD, karena misi sosialnya yang tinggi untuk rakyat wong cilik," ucap Dwi Susanti.

Di samping itu, menurut Dwi Susanti, dirinya sempat datang ke kantor pusat IMD di Kota Bandung untuk melihat uang yang sebagai aset.

Di dalam peti banyak terlihat tumpukan uang dolar dan sebagai aset Mr Dony Pedro.

Namun, dirinya tidak tahu apakah itu uang asli atau palsu.

"Yang penting, kami di situ bisa melihat tumpukan uang dalam kotak peti," ujar Dwi Susanti.

Oleh karena itu, ungkap Dwi Susanti, meski sekarang ini banyak informasi yang beredar tetapi dirinya bersama anggota IMD di kabupaten Nganjuk tetap bersikukuh menunggu janji pencairan uang dalam rekening Rp 3 miliar pada  30 Maret 2020.

"Jika pada tanggal 30 Maret nanti ternyata tidak ada uang masuk ke rekening maka kami akan melapor ke Polisi sebagai korban penipuan," jelas Dwi Susandi didampingi suaminya, Amin Gatot.

"Tetapi jika ada uang transfer masuk Rp 3 miliar seperti dijanjikan Romo Pedro, ya syukur alhamdulillah dapat rezeki," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment