Wednesday, January 22, 2020

Kunjungi Bekas Keraton Agung Sejagat, Ganjar Usul Dirikan Desa Wisata: Orang Bisa Foto Jadi Raja


NewsQQ - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru-baru ini mengunjungi bekas Keraton Agung Sejagat yang berlokasi di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Selasa (21/1/2020).

Di sela-sela kunjungannya, Ganjar menuturkan pada awak media mengenai potensi desa tersebut untuk dijadikan tempat wisata.

"Kalau nanti boleh malah ini bisa jadi tempat wisata eks Kerajaan Agung Sejagat," tutur Ganjar wawancaranya yang ditayangkan di kanal Youtube TV One, Selasa (21/1/2020).

"Kalau saya usulnya bukan eks keraton tapi eks keraja-rajaan," sambungnya.

Menurut Ganjar, jika nantinya dibangun sebagai desa wisata akan lebih menarik jika bangunan tersebut diperbagus.
hawaiqq | dewa poker | poker online | judi online | poker dewa | domino qiu qiu | poker terpercaya | poker online terpercaya

Selain itu, Ganjar pun mengusulkan singgasana untuk pengunjung berfoto sebagai raja.

"Di sini dibangun yang bagus, dikasih singgasana, orang yang dateng bisa jadi raja, foto, bayar," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, dirinya mendengar banyak orang berjualan di lokasi tersebut.

"Kemarin ada yang dari sini itu ngirim foto-foto orang jualan, loh ini kan bagus to?" kata Ganjar.

"Berarti udah dipromokan oleh teman-teman media hari ini," sambungnya.

Ratu Keraton Agung Sejagat Mengaku Terima Hukuman Sosial

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia mengaku telah menerima hukuman sosial atas perbuatannya terkait keberadaan Keraton Agung Sejagat.

Fanni bersama Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso telah melakukan penipuan kepada para pengikutnya dengan mendirikan 'kerajaan baru' tersebut.

Sang Ratu mengaku menyesal, karena kasus ini telah berdampak pada keluarganya.

Pernyataannya ini ia sampaikan dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC), yang dilansir dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (22/1/2020).

"Hukuman sosial sudah saya terima," ujar Fanni.

"Keluarga saya sudah menjadi korban bully," imbuhnya.

Tak hanya itu, pemberitaan tentang dirinya ini membuat sang anak tidak mau berangkat ke sekolah.

Bahkan usaha yang dimiliki Fanni juga dipaksa tutup oleh warga sekitar.


"Bahkan Anak saya tidak mau sekolah," kata Fanni.

"Usaha saya ditutup warga dan sebagainya, karena berita itu," jelasnya.

Namun saat ditanya pemandu acara ILC, Karni Ilyas terkait kasus Keraton Agung Sejagat, Fanni enggan berkomentar lebih banyak.

Fanni hanya menyampaikan permintaan maafnya karena telah menimbulkan polemik dan meresahkan seluruh masyarakat.

Meski demikian, Fanni memastikan dengan latar belakang yang dimilikinya, ia mengaku tidak mungkin mengkhianati NKRI.

"Saya sama lebih baik diam untuk sementara waktu, saya hanya memohon maaf karena apa yang telah terjadi di Purworejo itu kemudian beritanya berkembang liar mengakibatkan, meresahkan dan membuat polemik seluruh masyarakat Indonesia," jelas Fanni.

"Yang jelas bisa dilihat dari latar belakang saya, tidak mungkin saya mengkhianati merah putih dan ideologi saya, Pancasila," imbuhnya.

Selain itu, Fanni juga memilih bungkam dan kini hanya fokus untuk menjalani proses hukumnya.

"Saya mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, saya belum berkenan menjawab apapun ini pelajaran berat buat saya," tambah Fanni.

Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso Minta Maaf


Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso yang saat ini menjadi tersangka, mengaku telah membohongi para pengikutnya.

Ia membenarkan Keraton Agung Sejagat hanya khayalan belaka.

Totok juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat mengenai perbuatannya itu.

"Saya mohon maaf karena satu Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif," ungkapnya yang dilansir kanal YouTube tvOneNews, Rabu (22/1/2020).

"Kedua pernah membuat janji kepada pengikut saya itu juga fiktif," imbuhnya.
judi poker online | poker uang asli | dewa poker asia | poker online games | situs poker | judi domino | judi domino online | qiu qiu online | daftar poker | situs judi online terpercaya | judi poker online terpercaya

"Ketiga telah membuat resah masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan pada umumnya," jelas Totok.

Namun, Totok enggan untuk berkomentar banyak mengenai kasus tersebut lantaran masih dalam proses pemeriksaan.

"Saya rasa untuk selanjutnya saya serahkan kepada proses hukum yang berjalan, saya tidak mau berkomentar saat ini," ujarnya.

"Intinya saya menyesal," tegasnya.

Totok juga hanya dapat pasrah dan menyerahkan kasusnya kepada pihak kepolisian.

"Biarkan proses hukum berjalan sesuai dengan semestinya," imbuhnya.

"Saya juga sudah pasrahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian khususnya Polda Jateng untuk mengutus tuntas semuanya," kata Totok.

"Sehingga, tidak ada kekeliuran nanti jadi biarkan proses hukum yang menjawab," jelasnya.

No comments:

Post a Comment