Sunday, January 12, 2020

China Arogan Pamer Kekuatan di ZEE Natuna, Jepang Hibahkan Bantuan Kapal Pengawas Perikanan


NewsQQ - Di tengah arogansi China di ZEE Natuna, Indonesia menunjukkan kemesraan dengan Jepang.

Hingga Sabtu (11/1/2020), masih ada sekitar 30 kapal ikan asing (KIA) China menduduki Laut Natuna bagian utara.

Kehadiran KIA China ini dibarengi pengawalan dari kapal penjaga pantai (coast guard) China.

Arogansi China ini dipantau pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301.

"Jumlahnya sekitar 30 KIA," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono seperti dilansir akun facebook Puspen TNI, Sabtu (11/1/2020).

Mengetahui ada temuan itu, Yudho langsung menginstruksikan tiga kapal perang, yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359 dan KRI Jhon Lie 358 untuk melakukan upaya pengusiran.

Dalam keterangannya, Yudho mengaku akan menggunakan langkah persuasif terlebih dulu untuk mengusir KAI tersebut. Saat ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan dengan kapal Coast Guard China agar KIA segera keluar dari wilayah Indonesia.

Namun demikian, jika upaya persuasif itu kembali tidak dihiraukan, ia menegaskan akan melakukan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

"Namun jika kapal-kapal asing tersebut tetap tidak keluar dari wilayah Indonesia, maka dilaksanakan penegakan hukum, kapal-kapal tersebut ditangkap dan diproses secara hukum," kata Yudho

Saat China mempertontonkan arogansinya di ZEE Natuna, Jumat (10/01/2010), Presiden Jokowi menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitshu, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Ini merupakan kunjungan kali pertama Toshimitsu sejak menjabat Menteri Luar Negeri Jepang pada 11 September 2019 lalu.

Selain itu, di hari yang sama Presiden Jokowi juga menerima kunjungan delegasi SoftBank yang dipimpin oleh CEO SoftBank Masayoshi Son.

SoftBank merupakan perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang. Pertemuan keduanya membahas rencana SoftBank berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Jokowi dan Menlu Toshimitshu membicarakan sejumlah prioritas kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
hawaiqq | dewa poker | poker online | judi online | poker dewa | domino qiu qiu | poker terpercaya

Jokowi juga mengajak Jepang berinvestasi di Indonesia, terutama untuk membangun fasilitas perikanan di pulau-pulau terluar di Indonesia, salah satunya di Natuna.

"Pertama, kerja sama di bidang investasi termasuk investasi untuk pengembangan pulau-pulau terluar, termasuk Kepulauan Natuna," tutur Jokowi.

Ini bukan merupakan hal yang baru kedua negara melakukan kerja sama pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

Di Natuna, Indonesia dan Jepang sudah bekerja sama dalam pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) fase pertama, peningkatan kapasitas nelayan, dan pengembangan pariwisata.

"Dan saya harapkan usulan pendanaan untuk fase kedua dapat segera ditindaklanjuti," ujar Jokowi.

Jepang sambut positif

Jepang menyambut positif ajakan Presiden Jokowi untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Usai pertemuan antara Jokowi dengan Toshimitshu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pemerintah Jepang yang diwakili Toshimitshu menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia.

"Ya komitmen-komitmen kerja sama di pulau-pulau terluar Indonesia kan komitmen yang sudah cukup lama. Jadi responsnya Jepang ya sangat positif dan akan diperkuat. Akan ada tim teknis yang akan ke Indonesia membahas mengenai ini," ungkap Retno.

Dalam pertemuan tersebut juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang lebih intensif antara kedua negara dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) baik melalui program vokasi maupun internship di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.

Kerja sama tersebut meliputi peningkatan kapasitas dan keterampilan SDM serta pengembangan kemampuan berbahasa Jepang bagi SDM Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, selain meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, Menlu Jepang juga sepakat untuk mengintensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 pulau terluar Indonesia.

“Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata,” kata Menlu seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Sabtu (11/1/2020).

Jepang juga berkomitmen terus memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan.

Menlu RI juga sambut baik ketertarikan Jepang pada pembangunan ibu kota baru.

“Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibu kota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city),” kata Menlu.

Guna mendukung kampanye sawit Indonesia, lanjut Menlu, Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia.

Selain itu, Menlu RI juga mengundang Jepang investasi di bidang teknologi sanitari buah tropis guna mendorong peningkatan ekspor Indonesia.

Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan, dirinya dan Menlu Jepang menegaskan komitmen bersama menjadikan ekonomi lebih terbuka serta kerja sama perdagangan saling menguntungkan.

Dalam kaitan ini, kedua Menlu sepakat mendorong penyelesaian outstanding issues pada perundingan review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) serta menyelesaikan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun 2020.

Menlu Jepang Motegi Toshimitsu menyampaikan kesiapan negaranya untuk mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul.

“Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang”, tegas Menlu Motegi.

Guna membahas penguatan kerjasama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.

Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, situasi di Timor Tengah dan Laut China Selatan.

Jepang adalah mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia. Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar 23,85 miliar dolar AS  dan nilai investasi Jepang mencapai 3,24 miliar dollar AS dari 2810 proyek.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan membantah pemerintah melunak dalam menyikapi persoalan sengketa dengan China di perairan Natuna. Upaya yang dilakukan pemerintah sangat tegas untuk kedaulatan suatu negara.

"Siapa lunak? Apanya yang lunak? Apanya kurang tegas. Kita tidak pernah mau ada negosiasi batas teritori kita. Kapan kita pernah ngomong? Tidak pernah, koreksi loh. Jangan asal ngomong" kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Luhut menegaskan, tidak pernah main-main dalam hal kedaulatan rakyat. Apalagi menyangkut dengan batas wilayah Indonesia. Selama itu melanggar maka pemerintah akan mengambil sikap tegas.

Hanya saja kata dia, pemerintah tidak bisa asal menenggelamkan kapal-kapal asing. Sebab menurutnya itu tidak perlu lantaran banyak cara lain untuk menyikapi persoalan tersebut.

"Kita nggak bisa bilang tenggelamin-tenggelamin, nggak perlu gitu juga," tandas dia.

SoftBank investasi di ibu kota baru

Tak hanya dengan Menlu Jepang Motegi Toshimitshu, di hari yang sama Presiden Jokowi juga menerima kunjungan delegasi SoftBank yang dipimpin oleh CEO SoftBank Masayoshi Son. SoftBank merupakan perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang. Pertemuan keduanya membahas rencana SoftBank berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan potensi investasi dan sejumlah proyek pembangunan di ibu kota baru. "Luas wilayah Jakarta sekitar 66.000 hektare sedangkan jika kita bandingkan dengan ibu kota baru luasnya (disiapkan) mencapai 256.000 hektare," papar Jokowi.

Son sendiri mengaku tertarik untuk berinvestasi dan bekerja sama dalam pembangunan di ibu kota baru, khusunya dengan konsep kota pintar dan kota hijau yang diusung pemerintah dalam pembangunan tersebut. "Ibu kota baru memiliki peluang-peluang investasi yang saya kira bisa kita diskusikan ide potensialnya," tutur Son.


CEO Softbank Masayoshi Son (kedua dari kiri) bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (10/01).

Son juga mengaku sejak Juli tahun lalu telah melakukan pembicaraan terkait ekosistem mobil listrik yang akan mereka investasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
dewa poker online situs judi online | domino online | judi online terpercaya | poker terpercaya | domino qiu qiu | judi poker |

Kemesraan Indonesia Jepang terjadi saat China pamer arogansi di Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna.

Bahkan China mengerahkan kapal coast guard nya mengawal kapal kapal ikan China mencuri ikan di sana.

Menjadi penyeimbang

Kepada DW Indonesia, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, mengatakan saat ini investasi dari negara luar dibutuhkan Indonesia untuk meningkatkan kondisi perekonomian di tengah pelemahan ekonomi global. Bhima pun berpendapat Jepang bisa menjadi penyeimbang di antara negara-negara tradisional yang berinvestasi di Indonesia.

"Sekarang kalau melihat data investasinya Cina meroket cukup cepat, sekarang di peringkat nomor tiga investasi paling tinggi di Indonesia. Padahal 10 tahun yang lalu belum seperti itu. Kalau semakin banyak investasi dari non Cina dirasa jadi penyeimbang agar Indonesia tidak didikte oleh Cina," ujar Bhima saat diwawancarai DW Indonesia, Jumat sore (10/01).

Selain itu, Jepang dinilai memiliki historis yang panjang dengan Indonesia. Negeri matahari terbit itu diketahui telah mulai berinvestasi "di era orde baru khususnya untuk pembangunan infrastruktur dan otomotif," jauh sebelum negara-negara lain berinvestasi.

Lebih lanjut Bhima menilai kualitas investasi Jepang lebih baik ketimbang Cina.

"Mulai dari kualitas fisik atau infrastruktur, kualitas transfer skill dan knowledge, dimana kalau investasi Cina masih ada unskilled labor, tenaga-tenaga kerja yang skillnya rendah dipaksa masuk. Kalau Jepang lebih menghargai SDM lokal," terang Bhima.

Jaminan bagi investor?

Demi menarik investor-investor asing menanamkan modalnya di Indonesia, Bhima pun menilai perbaikan regulasi, reformasi perizinan, serta peningkatanan indeks daya saing perlu dilakukan pemerintah Indonesia. Ini senada dengan janji Jokowi yang terus menekankan akan dipermudahnya proses perizinan dan memangkas hal-hal yang mempersulit investasi.

Terlebih menurut Bhima, investasi jangka panjang di Indonesia masih dilirik para investor asing di tengah melemahnya kondisi perekonomian global saat ini. "Sehingga diharapkan dalam jangka panjang ini. Siklus lagi naik turun, pasti ada siklus yang naik, nah dalam jangka panjang ini mereka berharap masih positif di Indonesia." ungkap Bhima.

Selain Jepang, Bhima berpendapat Indonesia dapat menjajaki negara-negara non-tradisional untuk berinvestasi di Indonesia. Antara lain negara-negara di Timur Tengah atau negara-negara di Eropa Timur.

"Negara eks-Soviet, mereka lagi ekspansi keluar kususnya Rusia, untuk sektor non migas," pungkas Bhima.

Berdasarkan data BKPM tahun 2019, lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) antara lain, Singapura dengan US$ 1,7 miliar, Jepang dengan US$ 1,2 miliar, Cina dengan US$ 1,1 miliar, Hong Kong dengan US$ 0,7 miliar, dan disusul Belanda dengan US$ 0,4 miliar.

No comments:

Post a Comment