Friday, January 3, 2020

Anies dan Jokowi Beda Pendapat, Andi Arief Tunjukkan Momen SBY dan Jokowi Atasi Banjir 2013 Bersama


NewsQQ - Curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019) menyebabkan banjir melanda kawasan Ibu Kota.

Hingga saat ini Sabtu (4/1/2020) Jakarta dan sekitarnya masih tergenang banjir.

Ribuan warga dari berbagai wilayah di Jakarta telah mengungsi.

BMKG memperkirakan hujan akan terus mengguyur Jakarta hingga 7 Januari 2020.
hawaiqq | dewa poker | poker online | judi online | poker dewa | domino qiu qiu | poker terpercaya | poker online terpercaya

Hingga saat ini, tercatat korban meninggal akibat bencana banjir sebanyak 46 orang dari wilayah Jabodetabek.

Berbagai bangunan dan rumah warga terendam air banjir dengan ketinggian yang bervariasi.


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya pendapat berbeda terkait penyebab banjir.

Hal ini disayangkan oleh Wakil Sekertaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief.

Melalui akun twitternya @AndiArief_ ia membagikan foto saat musibah banjir melanda Jakarta pada 2013.

Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono sedang duduk bersama dan berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta waktu itu Jokowi.

Dalam unggahannya ia berharap Anies dan Jokowi dapat mencontoh peristiwa banjir 2013 dimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat duduk bersama untuk menyelesaikan masalah banjir.

Berikut isi cuitannya :

Kita dukung pemerintah pusat dan pemerintah daerah duduk bareng, sangat bisa. Banjir 2013 bisa!

Pada unggahan sebelumnya, Andi Arief juga mengatakan seharusnya Kepala Daerah tidak boleh melawan Kepala Negara.

Ia berharap pemerintah dapat kompak menagani musibah banjir ini.

Berikut isi cuitannya :

Apakah kepala daerah boleh melawan kepala negara? Seharusnya tidak.

Pak Anies melawan kesimpulan Pak Jokowi soal sampah penyebab banjir.

Dulu, Pak Jokowi walikota sempat melawan Pak SBY soal penyaluran BLT.

Sebaiknya pemerintah kompak, kita akhiri semua hal buruk yg pernah ada

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan daerah lainnya seperti Tangerang dan Bekasi terjadi karena terjadi kerusakan alam.
judi domino | judi domino online | qiu qiu online | daftar poker | situs judi online terpercaya | judi poker online terpercaya | domino qiu qiu online | uang online | judi online

"Ini karena kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana, banyak hal," ujar Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (2/1/2020).

Menurut Jokowi, penanganan banjir yang utama saat ini yaitu menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban banjir dengan sinergi semua instansi.

"Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan," ucap Jokowi.

Setelah korban banjir tertangani dengan baik, kata Jokowi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersama-sama mencegah terjadinya banjir kembali di masa depan.

"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," tutur Jokowi.

"Saya ingin agar kerjasama ini dibangun pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik," sambung Jokowi.


Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah pernyataan Jokowi soal penyebab banjir Jakarta dan sekitarnya.

Menurut dia, bukan sampahlah penyebabnya.

Ia mencontohkan, kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang terendam banjir sehingga sejumlah penerbangan terganggu.

Padahal, dia meyakini tidak ada sampah yang menumpuk di Bandara Halim.

"Halim itu setahu saya tidak banyak sampah, tapi bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak, tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," ujar Anies di Kampung Pulo, Jakarta Timur, kemarin.

Meski Tak Ada Sampah Anies berujar, banjir terjadi di daerah-daerah yang diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi oleh BMKG.

Namun, penyebab banjir di tiap daerah harus diteliti lagi.

Pemprov DKI baru akan meneliti penyebab banjir di tiap daerah dan mencari solusinya, setelah merampungkan proses evakuasi warga.

Yang jelas, menurut Anies, banjir disebabkan berbagai faktor.

"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies.

No comments:

Post a Comment